My Blog List

30 March 2012

Pendidikan Anak, Didiklah Dengan Cinta

imageOrang tua memarahi anaknya sudah lumrah terjadi, tidak sedikit yang melakukannya dengan membentak, bahkan sambil memukul. Tapi tahukah Anda seberapa besar pengaruh buruk yang akan timbul kelak bila kita sering memarahi anak dengan cara seperti itu? untuk itu orangtua wajib mendidik anak dengan cinta.


Sebagai manusia biasa, wajar bila orang tua, baik itu ayah atau ibu, kerap hilang kesabaran saat putra-putri kita melakukan kesalahan. Apalagi bila melanggar larangan kita. Karena memarahi anak memang cara paling mudah dalam pendidikan anak agar merasa takut pada orang tua dan berhenti berbuat kenakalan.


Kadang-kadang masih ditambah hukuman yang kita rasa akan membuat mereka jera melakukan sesuatu yang sudah kita larang. Saat kedua hal ini kita terapkan, anak-anak memang akan tampak penurut dan berperilaku sesuai keinginan kita. Namun di luar lingkungan rumah anak-anak dapat berlaku semaunya karena merasa bebas dari amarah dan hukuman orang tua.

Pendidikan anak dimulai dari rumah. Anak-anak belajar bersikap dan bertingkah laku dari apa yang biasa dilihatnya, terutama dari lingkungan keluarga, maka dari itu didiklah anak dengan cinta. Anak yang dibesarkan oleh orang tua yang sering memaharinya akan belajar kalau ia menginginkan sesuatu ia juga perlu memarahi orang lain. Anak yang terlalu dimanja saat masih kecil ketika dewasa akan belajar kalau ia tidak perlu berusaha untuk mendapatkan yang inginkan dan mudah menyerah.


Karena anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar sementara logikanya belum berkembang sempurna, maka wajar saja bila mereka melakukan banyak kesalahan. Kita sebagai orang tua yang mesti memahami cara paling sesuai dalam mendidik anak. Jangan mendidik anak dengan kekerasan, tapi didiklah anak dengan rasa cinta. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam menerapkan pendidikan anak dengan rasa cinta, yaitu:

  1. Ajari anak artinya tanggung jawab.
    Mulai dari kegiatan bermain yang jadi keseharian anak-anak. Biasakan putra atau putri Anda untuk bertanggung jawab pada mainan mereka, seperti harus membereskan mainan setelah selesai bermain. Lebih baik lagi kalau Anda bisa membuat aktivitas beres-beres mainan ini menjadi kegiatan yang menyenangkan, misalnya melakukannya sambil bernyanyi.
  2. Ikut bermain bersama anak.
    Anak yang sehat pada umumnya senang memiliki banyak teman bermain, apalagi jika teman bermainnya adalah orang-orang yang disayanginya seperti orang tua, kakak atau adiknya. Anak juga tidak akan mudah bosan dengan jenis permainan yang sama selama Anda antusias bermain bersama mereka.

Menididik anak dengan cinta semasa ia masih kecil dan penuh kesabaran dari ayah dan ibu akan menghasilkan pribadi dewasa yang bertanggung jawab dan disenangi orang-orang di sekitarnya.
Meski saat anak masih kecil Anda dituntut untuk lebih sabar dan pengertian. Sementara bila orang tua memilih cara mudah dalam hal pendidikan anak di usia dini, putra-putri kita akan tumbuh remaja dan dewasa yang suka memberontak, bersikap kasar dan sulit diajak berkomunikasi.


Lebih baik kita sebagai orang tua bersusah-susah dahulu ketika membesarkan si kecil agar nanti bahagia melihat anak tumbuh menjadi remaja lalu dewasa yang terbuka dan mencintai orang tuanya.

saya ambil dari facebook teman saya, menurut saya artikel ini cukup menarik untuk di simak dan diilaksanakan

No comments: